Apa itu Islam, atau ma huwa al-Islam dalam Bahasa Arab?

Dari kecil kita mengetahui bahwa Islam adalah Din atau dien, دين (Bahasa Arab) yang dibawa oleh Nabi Besar Muhammad SAW. untuk kebahagiaan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Perlu ditambahkan pula, bahwa Islam adalah agama yang sangat mendukung, menganjurkan, memfatwakan, mengajarkan kepada seluruh umatnya untuk menjadi pribadi-pribadi yang profesional.

Seperti termaktub dalam surat Al-Qasas Ayat 26:

إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ

“karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”.

Syarat pekeja yang baik, menurut ayat di atas adalah:
Al Qowi, yaitu kuat di dalam menjalankan tugasnya, dalam apa yang diurusnya. Kekuatan disini mencakup kekuatan ilmu, profesional dalam bidangnya, sebagaimana kata ”Alim” dalam surat Yusuf.
Al Amin, berarti orang yang bisa menjaga amanat, dan terpercaya. Ini sesuai dengan kata ”Hafidh” dalam surat Yusuf.

Jadi al-Qur’an disini mengungkap bahwa sebagian tanda orang yang disebut muslim atau mukmin adalah menjadi pekerja keras, profesional, jujur sesuai etika bisnis dan etika pekerjaan.

Indikator baiknya Islam kita, keberimanan kita diantaranya adalah “apakah kita profesional dalam pekerjaan kita.”

Kata Islam berasal dari bahasa Arab aslama, yuslimu islaman yang berarti damai. Dari namanya saja kita mengetahui bahwa Islam adalah agama yang bertujuan, punya peran dasar, memiliki prinsip kedamaian. Lalu bagaimana bila ada yang mengaitkannya dengan, mengapa ada perang dalam Islam?

Perang disampaikan hanya dalam kondisi tertentu, dalam kondisi terdesak atau umat Islam diserang. Dan itu dilakukan untuk mempertahankan diri, mempertahankan keislamannya, maka jihad perlu dilakukan untuk kebutuhan itu. Namun tetap, pesan dasar Islam yang paling kuat adalah damai.

Rasul pernah bersabda : “Al-Muslimu man salima al-muslimuuna min lisaanihi wa yadihi”, seorang muslim (siapapun dia orangnya) dan orang-orang Islam lainnya merasa damai dari kejahatan tangan dan lisannya, yang artinya pula yang di katakan orang muslim ialah orang yang tidak mengganggu orang lain, dia membawa kedamaian ditengah-tengah muslim lainnya.

[x_pullquote cite=”Dr. Ali Mursyid, MA” type=”left”]Namun tetap, pesan dasar Islam yang paling kuat adalah damai.[/x_pullquote]Lalu dalam hadits lain kita juga menemukan “dari Abdullah bin Amru bahwa seorang laki-laki bertanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Islam yang bagaimana yang paling baik?” Beliau menjawab: “Kamu memberi makan, dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal” (HR MUSLIM NO 56)”.

Jadi praktik keislaman yang baik adalah menguatkan pemberdayaan ekonomi, seperti yang tersirat pada hadits di atas, yakni memberi makan (تُطْعِمُ الطَّعَامَ) kepada orang yang tidak engkau kenal, memberi modal kepada mereka yang membutuhkan. Dan yang kedua adalah memberikan salam ( َتَقْرَأُ السَّلَام), itu artinya menebarkan kedamaian kepada orang yang engkau ketahui, misalnya karena satu agama, satu kantor, satu komplek. Dan memberikannya kepada orang yang tidak engkau ketahui.

Dan dalam sebuah ayat disebutkan pula “Wama arsalnaka illa rahmatan lil ‘alamin” (Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” Ingat, disitu tidak disebut untuk menjadi rahmat bagi umat Islam, namun bagi semesta alam, bagi seluruh umat di dunia. Inilah sesungguhnya, pesan yang mendasar dari agama Islam. Ciri orang yang beragama Islam, tentunya apakah ia berbuat baik bagi orang lain.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (( مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ)). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya”. [HR al-Bukhâri dan Muslim].

Jadi beriman atau berIslam kita tandanya adalah, yang pertama : muslim melakukan kerja keras, yang kedua adalah muslim yang membawa kedamaian.


Disampaikan oleh Dr. Ali Mursyid, MA untuk Jumatan.org pada 28 Juli 2017 di Bellagio Mall, Kuningan, Jakarta